Diberdayakan oleh Blogger.

Archive for Mei 2016

Inilah Rahasia Mengapa Shalat Harus di Awal Waktu

Ternyata anjuran tersebut ada hikmahnya. Menurut para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya. Berikut ini kaitan antara shalat di awal waktu dengan warna alam.


Waktu Subuh

Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

Waktu Zuhur

Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

Waktu Ashar

Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

Waktu Maghrib

Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.

Waktu Isya

Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks cerebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajud).
Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Alloh Swt ...semoga kita termasuk org2 yg sll sholat tepat waktu.

Pengirim: Ustadz Salim Abdullah, berbagai sumber
Tag : ,

Kala Maghrib Tiba, Jangan Biarkan Anak Keluar Rumah

Assalamualaikum Sahabat,
Jin itu terbagi menjadi jin mukmin yang aman siapa saja yang berjumpa dengannya. Ada pula jin yang ketika berjumpa dengannya, tidak bisa terhindar dari gangguannya, tidak bisa merasa aman karena mereka kafir, serta jika mengganggu anak-anak karena anak-anak belum sempurna akalnya sehingga terpengaruh oleh imajinasi yang buruk. Anak-anak juga belum (belum bisa membaca) nama-nama Allah yang bisa membentengi dari gangguan setan, maka orang tua diperintahkan untuk menahan dan mengumpulkan anak-anak mereka
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika malam telah turun – atau ketika sore menjelang malam – maka tahanlah anak-anak kamu (jangan sampai keluar rumah) karena setan-setan tengah menyebar di saat itu. Setelah berlangsung beberapa saat lamanya, biarkan mereka bermain. Tutuplah semua pintu, bacalah nama Allah, karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup. Tutupi tempat minum kalian dengan menyebut nama Allah, sekalipun hanya dengan menaruh sesuatu di atasnya.”
Dalam redaksi lain,

“Jika kalian tidak menemukan tutup selain menaruh sebatang kayu di atas wadah kalian, maka lakukanlah dengan menyebut nama Allah.”

Hadits diriwayatkan oleh al-Bukhari no. 3280, Muslim no. 2012, Abu Dawud no. 3733 dengan sedikit perbedaan serta dari Tirmidzi no. 1812 dan Ibnu Majah no. 3410 tanpa ada syahid (penguat) dalam riwayat keduanya.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Dalam hal memasang (meletakkan) sebatang kayu di atas perabotan dapur terdapat hikmah, yaitu jangan sampai lupa menutupinya sekalipun hanya dengan sebatang kayu. Dalam hadits ini juga terdapat faedah bahwa barangkali akan ada serangga yang jatuh ke atas makanan, ia bisa melewati kayu tersebut sehingga tidak jatuh ke makanan.” (Zad Al-Ma’ad 4/233).

Dalam riwayat Muslim dari shahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata,

“Saya mendengar Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tutupilah wadah, selimuti tempat minum, karena dalam masa setahun ada satu malam yang turun di dalamnya satu wabah yang tidak melewati satu wadah yang tidak ditutup, atau tempat minum yang tidak ditutup, melainkan wabah tersebut akan masuk ke dalamnya.” (HR Muslim no. 2014).

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Ini termasuk perkara yang tidak bisa disentuh ilmu dan pengetahuan para dokter, masalah ini telah diketahui oleh mereka yang mengetahui dari kalangan orang yang berakal melalui pengalaman mereka.” (Zad Al-Ma’ad 4/232).

Dalam redaksi Muslim yang lain disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jangan kalian biarkan harta kalian berserakan, juga anak-anak kecil kalian jika matahari terbenam hingga gelapnya waktu Isya’, karena setan tengah bertebaran ketika matahari terbenam hingga gelapnya waktu isya’ “. (HR Muslim no. 2013).

Dalam penjelasan hadits Muslim (syarh Muslim 7/205), Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,

“Hadits ini berisi banyak manfaat, berupa kebaikan dan adab (etika) yang menggabungkan antara maslahat dunia dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menjalani adab ini yang merupakan sebab keselamatan dari gangguan setan. Allah Ta’ala menjadikan hal ini sebagai penyebab keselamatan dari setan sehingga ia tidak mampu membuka tutup wadah atau mengurai tutup tempat minum, tidak pula mampu membuka pintu, dan mengganggu anak-anak atau lainnya.”

Imam Ibnu Hubairah rahimahullah mengatakan,

“Jin itu terbagi menjadi jin mukmin yang aman siapa saja yang berjumpa dengannya. Ada pula jin yang ketika berjumpa dengannya, tidak bisa terhindar dari gangguannya, tidak bisa merasa aman karena mereka kafir, serta jika mengganggu anak-anak karena anak-anak belum sempurna akalnya sehingga terpengaruh oleh imajinasi yang buruk. Anak-anak juga belum (belum bisa membaca) nama-nama Allah yang bisa membentengi dari gangguan setan, maka orang tua diperintahkan untuk menahan dan mengumpulkan anak-anak mereka.” (Al-Ifshah 8/253).

Kesimpulan dari hadits-hadits tersebut di atas:
  1. Menahan anak-anak agar tidak keluar rumah ketika terbenamnya matahari.
  2. Menutup semua pintu dengan membaca basmalah.
  3. Menutup tempat minum dengan membaca basmalah.
  4. Menutupi (menyelimuti) wadah dan tempat makanan, dengan berdzikir  (membaca basmalah), sekalipun tidak menemukan tutup selain batang kayu.
Hal ini dilakukan pada awal permulaan malam menurut hadits-hadits yang dipaparkan sebelumnya. Wallahu A’lam.
 (oleh : cahyo priyasmoro)
Tag : ,

Science: Orang Barat Terkejut Dengan Cara Islam Menyembelih Sapi

Masya Allah, semakin Maju Penelitian Ilmiyah Semakin Membuktikan Kebenaran Islam.
Jelang Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, jangan pernah makan daging sapi tanpa disembelih, ternyata syariat Islam ini membuat orang barat terkejut. Simak penelitian ini.

1. Rasulullah tak pernah belajar cardiology tapi syari'atnya membuktikan penelitian ilmu modern.

2. Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

3. Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

4. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

5. Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.

6. Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

7. Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

8. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:
Penyembelihan Menurut Syariat Islam


Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:

Pertama
Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua
Pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga
Setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).

Keempat
Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.
Penyembelihan Cara Barat

Pertama
Segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

Kedua
Segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

Ketiga
Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat
Karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

Bukan Ekspresi Rasa Sakit!

Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Subhanallah…  Memang selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan tentang kebenaran Islam. Selalu ada penguatan Allah dari setiap adanya usaha pelemahan dari musuh Dien-Nya yang mulia ini.

Sebenarnya, sudah tidak ada alasan lagi menyimpan rasa tak tega melihat proses penyembelihan kurban, karena aku sudah tahu bahwa hewan ternak tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Dan yang paling penting, aku dapat mengerti hikmah dari salah satu Syariah Islam dan keberkahan  yang tersimpan di dalamnya.

PENULIS:
Ustadz. Muhammad Suhud.

Tag : ,

Al Qur'an Bukan Hanya untuk Orang Arab

BANJAR, KALSEL (voa-islam.com) - Sempat kita kerap mendengar selentingan kabar bahwa Al Qur'an adalah untuk bangsa Arab, namun faktanya Al Quran adalah Kitab Universal. 

Al-Qur'an adalah kitab suci dan sumber utama ajaran Islam yang bersifat  universal dalam hal waktu dan tempat. Al Qur'an diturunkan selama kehidupan Nabi Muhammad SAW yang ditulis dalam bahasa Arab namun untuk tujuan universal. Target audiens Al-qur'an adalah seluruh umat manusia, tanpa memandang bahasa mereka atau bahkan agama. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Laboratorium Religi dan Budaya Lokal (LABeL) UIN Sunan Kalijaga Ahmad Rafiq, Ph.D. di Yogyakarta (30/9).

Foto: Ahmad Rafiq, Ph.D.

"Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia. Meskipun bahasa Arab bukanlah bahasa rakyat negeri ini, mereka memahami al-Qur'an sebagaimana penduduk Muslim lainnya di seluruh dunia, dan menempatkannya dalam konteks kebutuhan dan situasi lokal mereka", 

Pada kesempatan diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerjasama dengan AIFIS (American Institute for Indonesian Studies), Rofiq membeberkan disertasinya berjudul “The Reception of the Qur’an in Indonesia: A Case Study of the Place of the Qur’an in a Non-Arabic Speaking Community.” 

Dalam kesempatan tersebut, Rafiq menjelaskan bahwa dalam konteks masyarakat Banjar sebagai penghuni utama Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan, mereka menerima al-Qur'an sebagai teks tertulis maupun non-tertulis (pembacaan). Lebih lanjut, Al-Qur'an menjadi bagian dari kehidupan warga Banjar yang bersifat ekstensif. Al-Qur'an hadir dalam berbagai sisi kehidupan warga Banjar, sejak lahir sampai ke liang kubur. Untuk menjembatani hambatan bahasa, warga Banjar membaca al-Qur’an sebagai bagian dari ritual zikir. Ritual ini menekankan pada tradisi lisan yang dianggap sebagai cara untuk mengundang berkah, penghargaan, dan nilai-nilai kesalehan Al-Qur'an. 
"Warga Banjar menilai bahwa setiap bagian dari Al-Qur'an yang dibaca akan berharga dan berkhasiat untuk memenuhi kebutuhan material dan rohani," katanya.

Sementara itu, Mukhlis Rahmanto, Lc., M.A., dosen Fakultas Agama Islam UMY, yang menjadi pembahas dalam forum tersebut memaparkan bahwa penemuan dalam disertasi Ahmad Rafiq menjelaskan tentang praktek kaum Muslim peri-peri yang tinggal jauh dari pusat perkembangan Islam di Makkah dan Madinah. Dalam konteks ini, masyarakat Muslim peri-peri tidak lagi mempertimbangkan apakah praktek yang mereka lakukan itu memiliki rujukan yang shohih atau tidak. [adivammar/chozin/voa-islam.com]

Tag : ,

Tumbuhan Pun Berbicara

Subhanallah...

Sahabat... Masa muda memang masa yang paling asik. Rasa ingin tahu dan ingin mencoba selalu ada.
Namun bila kita perhatikan lingkungan sekitar kita jarang banget yang menjaga lisannya. Seolah apa yang keluar dari lisan nggak kepikir dampak yang muncul. Padahal Rosululloh sudah ngingatin kita  “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Muttafaq aliah)

Beberapa bulan yang lalu ramai di dunia maya bagaimana perbedaan yang mencolok pada sepotong buah semangka yang diputarkan bacaan Al-Qur'an dan lagu yang bersifat sia-sia. Singkat cerita ternyata potongan yang didengarkan lagu lebih cepat mengalami proses pembusukan. Tapi ada yang bilang ini hoax.
Tapi...

Para ilmuwan di University of Western Australia telah mencoba untuk mempelajari fenomena aneh tentang frekuensi suara.


Plant Can Twitt?

This device let’s your plant talk and share it’s feelings with the whole world over the Internet, and gets what the plant says posted on Twitter. It’s an electronic kit from Adafruit called Botanicalls Twitter Kit, which attaches to your plants, and conveys all the plants’ thoughts and messages to you via the Internet.



Those messages will be posted on Twitter, so you’ll know when they need water or have a lack of soil and minerals. I’m assuming they will feel free to curse you too, you non-watering bastard. So, now that plants can let us know, you can immediately care for them. Once the plant thoughts are posted on Twitter, you’ll get notificed in text messages on your mobile phone by Twitter.

The kit will cost you $160.
Demikian bunyi iklan tersebut.... #imagineNow
---------------------------------------------------
Pada tahun 2012 Para ilmuwan di University of Western Australia mencoba untuk mempelajari fenomena aneh tentang frekuensi suara yang ditularkan oleh tanaman dan bagaimana tanaman dipengaruhi oleh suara manusia.
Bukti pertama bahwa tanaman terus chatting dan berkomunikasi dengan tanaman lain melalui suara.  Namun manusia tidak bisa mendengar suara ini secara langsung, kecuali bila menggunakan perangkat yang sangat akurat untuk merekam mereka.

Studi ini menemukan bahwa tanaman tidak hanya berkomunikasi dengan tanaman lain melalui suara, tetapi mereka juga dipengaruhi oleh suara. Para ilmuwan berharap bahwa suara memainkan peran penting dalam kehidupan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penemuan seperti getaran akustik tanaman berarti bahwa tanaman berbicara.

Setelah mengetahui penemuan tersebut, kita tidak perlu merasa aneh bahwa salah satu keajaiban dari Nabi Muhammad SAW adalah ia berbicara dengan tanaman atau bahkan ada ranting pohon merindukan dia.
Kesimpulannya para ilmuwan meyakini bahwa tanaman berbicara dan dipengaruhi suara, namun para ilmuwan belum mengetahui dan belum memahami isi dari gelombang suara dari tumbuhan.


Maha benar Allah , 14 abad yang lalu Nabi Muhammad telah mendapatkan informasi bahwa seluruh makhluk di muka bumi ini berbicara, sebagaimana yang terdapat pada suroh Al-Isro' : 44.
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.   

Subhanallah…

Kalimat itulah yang seharusnya menghiasi lisan kita, semoga kita termasuk hama-Nya yang senantiasa bersyukur atas segala nikmat-Nya. [ukwatuna/voa-islam.com]
Tag : ,

Semut, Katak, Burung & Matahari Bertasbih pada Allah! Bagaimana kita?

Sadar atau tidak, dalam bergulirnya siang dan malam, panas terik dan dinginnya malam ada sebuah hikmah dan pesan dari Allah.

Dibalik nyanyian merdu burung di keriuhan dedaunan hutan, suara decit katak bersahutan di musim hujan, adzan mengundang kita shalat yang tak hentinya, terus berkumandang saling berkaitan dari satu tempat ke tempat lainnya di seluruh bumi, hingga sinergisnya siang dan malam bergantian sebagai tanda memuji kebesaran dan patuh pada perintah pada Allah.

Sudah menjadi sunnatullah, semua makhluk di muka bumi dan di seantero langit memuji dan bertasbih pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّا كَبِيرًا (٤٣) تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا - 

Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan, dengan ketinggian yang sebesar-besarnya. (43)
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (44)

'Bagaimana semut dan burung bertasbih?


Dalam surah al-Anbiyaa, ayat 79, Allah menyatakan, “Dan sudah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud.”

Bahkan hewan yang kita anggap remeh dan tak berguna pun bersepakat untuk memuji-Nya, seperti semut dan katak juga tak lupa berzikir kepada Allah. 


Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, suara katak itu tasbih, memuji Allah. (HR. al-Nasai)
Hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Umar “Janganlah kamu membunuh katak karena bunyi menguaknya adalah tasbih”. 

Juga dengan hadist dari Anas bin Malik “Janganlah kamu membunuh katak karena ia pernah melintasi di atas api Ibrahim serta membawa air di dalam mulutnya dan menyemburkannya ke atas api”.


Dari benda ciptaan Allah yang terkecil seperti ATOM, hingga yang luar besar seperti makhluk matahari dan bintang-bintang lain yang lebih besar seperti Sirius, Pollux, Arturus, Rigel, Aldebaran, Betelgeuse, Antares semuanya membuktikan dan bertasbih memujiNya.


Alam semesta ini begitu besar. Namun Allah selaku pencipta jauh lebih besar. Maha Besar Allah Tuhan Pencipta Alam! Maka bertasbihlah kepada Allah! 


Gunung dan burung bertasbih dengan melaksanakan tanggungjawab mereka, supaya proses alam berjalan dengan lancar, tersusun, dan teratur. Alam pula bertasbih dengan terus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Allah.

Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya:
"Dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam: Sesungguhnya pernah seekor semut menggigit salah seorang Nabi lalu Nabi tersebut menyuruh supaya membakar sarang semut tersebut, tetapi Allah menurunkan wahyu kepadanya: Apakah hanya gara-gara seekor semut menggigitmu lantas kamu akan binasakan satu umat yang selalu membaca tasbih."

“Akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka.” . Hanya Nabi Sulaiman yang diberikan ilmu untuk memahami bahasa binatang.

Hikmah Dibalik Tasbih burung, semut dan matahari
Subhanallahu Maha Suci Allah atas keindahan penciptaannya, sebagai bukti bahwa Sang Pencipta menginginkan agar seluruh mahluknya untuk taat dan berada dalam garis edarnya sebagai manusia.
Ketika bulan dan matahari taat pada garis edarnya sebagai bentuk ketaatan pada Allah yang menciptakannya, lalu kita sebagai manusia apa yang harus kita lakukan?
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
Allah pun menyindir kita dengan pertanyaan,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminun [23]: 115)
Imam Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata,Firman Allah : “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja)?” “Apakah kaling menyangka bahwa kalian diciptakan tanpa maksud, tujuan dan hikmah?” “Firman Allah, “bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” “Tidak dikembalikan ke negeri akhirat?” (Tafsir Al Qur`an Al Adzim: 5/500)
Manusia diciptakan dengan bentuk terbaik dan dimuliakan dengan akal pikiran, karunia Allah selanjutnya adalah menurunkan beragam rizki yang dengannya manusia mampu bertahan hidup di bumi ini. Allah berfirman,
أَمَّنْ هَذَا الَّذِي يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ
“Atau siapakah dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya?” (QS. Al Mulk [67]: 21)
Jika semut, katak, burung, bulan, matahari hingga Antares itu patuh dan tuduk pada Allah, itulah mengapa kita harus beribadah kepada Dzat yang telah mengaruniakan kepada kita segala hal yang kita miliki saat ini.
Begitulah Allah sering menyinggung nalar kita untuk berfikir di dalam Al Qur`an. Semoga Allah menuntun kita kepada petunjuk dan keridhaan-Nya
Dibalik pergantian siang dan malam tersebut sangatlah luar biasa, betapa ada mahluk Allah selain manusia yang terus menerus bergerak mengikuti perintah Allah agar terjadi keseimbangan kehidupan di langit dan bumi.
Juga sebagai tanda betapa Allah sayang pada hamba-hambanya, menciptakan siang untuk berkerja keras berjihad fii sabilillah dan malam untuk beristirahat sekaligus bersyukur pada Rabb yang menciptakan segala yang ada di langit dan bumi....
Subhanallahu...
Lalu, Sudahkan kita taat pada perintah Allah & Rasul-Nya seperti konsistensi taatnya bulan dan matahari? Sudahkah keluarga kita taat pada syariat Allah? Sudahkah kita taat pada perintah suami dan orang tua kita? Semoga (rojul/voa-islam)
Tag : ,

Ketika Kini Ilmu Sains & Ilmu Agama Dipisahkan

Ketika  zaman kejayaan Islam, ulama dan saintis bersatu dalam tubuh tiap manusia. Namun sekarang ulama seolah-olah tidak mengerti sains dan saintis tidak mengerti Islam.

Ini disebabkan oleh  konsep pendidikan Indonesia yang masih memisahkan agama dan sains. Pemisahan ilmu, yang dalam konteks ini adalah sains dengan agama inilah yang disebut SMN al-Attas sebagai sekularisasi. Peran sains menjadi hanya semata-mata untuk  keperluan praktis, misal untuk membuat robot, obat, makanan, pupuk, kendaraan, alat elektronik dan lain sebagainya. Padahal dahulu yang dicontohkan oleh ulama kita, mereka belajar sains untuk juga makin dekat kepada Allah. Sehingga jika sains berkembang, keimanan dapat makin mendalam. Sebenarnya tujuan penciptaan manusia di dalam Alquran ada dua,yaitu menjadi hamba Allahdan khalifah/pemimpin  di muka bumi.

Sayangnya, hanya tujuan sebagai khalifah di muka bumi, sains lebih dimanfaatkan. Seperti untuk memakmurkan bumi dan mengelola alam.Tapi sebagai hamba Allah nya dikesampingkan.

Bila sains disekularkan, maka bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Menurut Osman Bakar, Islam bukanlah agama yang mengatur ibadah saja, melainkan jalan hidup yang lengkap dan sempurna, bahkan sebuah peradaban yang integral dan menyeluruh serta melingkupi segala aspek kehidupan manusia.Oleh karena itu, tidak ada satu hal pun dalam kehidupan manusia yang tidak diatur oleh Islam, termasuk sains. Bahkan sebagian ulama menyamakan pentingnya memahami dan merenungkan alam dengan Al-Qur’an. Dapat dilihat dari penggunaan istilah yang sama untuk menyebut kandungan Al-Qur’an sebagai ayat qauliyyah, sementara alam sebagai ayat kauliyyah. Keduanya sama-sama ayat Allah. Jadi tidak dapat dipisahkan antara alam dan Al-Qur’an.

Wendi Zarman menegaskan bahwa tujuan belajar sains yang paling utama adalah semakin mengenal Allah. Masalahnya orang membatasi belajar sains dengan hanya melihat fenomena alam saja. Seperti  yang diumpamakan Imam Ghazali, seekor semut yang melihat pena menulis di atas kertas. Semut hanya memandang tulisan itu ada karena pena. Padahal jika semut memandang lebih jauh ke atas, ada manusia yang menggerakkan pena itu. Sains berhenti pada pena saja, tidak melihat ada Allah yang mengatur alam ini.  

Ada hal yang menarik, ulama dahulu sering mengatakan hikmah dari fenomena alam. Ketika hujan kita sebenarnya dapat mengambil hikmah. Tetesan air hujan yang bentuknya unik seperti balon, kecepatannya seperti  terhambat. Bayangkan jika batu dijatuhkan dari ketinggian sekian kilometer, akibatnya dapat membunuh orang. Namun Mahasuci Allah, Allah menciptakan bentuk tetesan air hujan yang unik sehingga tidak membahayakan orang. Kita juga dapat mengambil hikmah dari sifat konduktor logam. Bayangkan seandainya udara memiliki sifat konduktor, lingkungan kita akan berbahaya. Artinya alam ini memang diatur. Sudah sepantasnya menimbulkan pengakuan kita atas kebesaran Allah.

Bila dihubungkan dengan pendidikan, masalah sains yang paling mengkhawatirkan adalah sekularisasi, yaitu ketika agama dicabut dari sains. Ini kesalahan yang besar karena dapat menjadikan seseorang yang “setengah-setengah” dan berwajah dua. Satu sisi, seseorang jadi yakin ketika belajar sains tentang hukum kekekalan energi ketika belajar sains yang mengatakan energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari bentuk energi satu ke bentuk energi lain. Padahal hukum itu memiliki dua pengertian yang bertentangan dengan Islam. Pertama, energi bukan zat ciptaan, artinya energi itu ada sendirinya dan menyangkal adanya Allah, Maha Pencipta. Kedua, energi tidak dapat dimusnahkan, artinya energi akan selalu kekal. Sisi lain ia yakin juga ketika belajar agama tentang langit dan bumi beserta seluruh isinya yang merupakan ciptaan Allah.Selain itu, seluruh alam bersifat fana dan akan musnah sesuai kehendak penciptanya. Ini berarti energi adalah salah satu ciptaan Allah yang suatu saat akan musnah juga.

Indonesia sebagai negara yang didirikan atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa sepatutnya menjadikan nilai-nilai agama sebagai dasar dalam seluruh bidang kehidupan rakyat Indonesia, termasuk bidang pendidikan sains. Sila pertama pancasila yang bunyinya Ketuhanan Yang Maha Esa semakin menguatkan hal ini karena mencerminkan konsep manusia ideal menurut bangsa Indonesia yaitu manusia yang berketuhanan Yang Maha Esa atau dapat disebut juga manusia yang beriman. Kemudian salah satu tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sofyan Sauri menyebutkan bahwa tujuan ini menunjukkan bahwa nilai inti pembangunan karakter bangsa berorientasi mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini menunjukkan bahwa nilai keimanan menjadi tujuan utama pendidikan di Indonesia sehingga pendikan sains harus dilandasi oleh tujuan ini.

Program pemerintah seperti kurikulum 2013 yang mengedepankan pendidikan karakter memberikan alasan yang lebih kuat perlunya pendidikan sains berbasis nilai keimanan. Dalam kurikulum 2013, kompetensi inti dan kompetensi dasar IPA SMP/MTS yang pertama kali disebutkan mengenai penanaman dan penerapan nilai keimanan.
Menurut Sayid Sabiq, keimanan bukan sekadar ucapan dalam hati atau keyakinan yang memenuhi hati, tapi terwujud dalam tingkah lakunya.

Demikian juga Buya Hamka mengatakan bahwa tidaklah disebut beriman jika tidak diikuti amal shalih, begitu juga tidak disebut beramal shalih jika tidak timbul dari iman. Artinya akhlak mulia hanya dapat diwujudkan oleh seseorang yang memiliki keimanan.

Penulis:
Andi Ryansyah, Mahasiswa FMIPA UNJ
Tag : ,

Manfaat Wudhu dan Shalat Dikaji Secara Ilmiah

Dari berbagai hasil penelitian yang di lakukan oleh berbagi ilmuan di dunia membuktikan bahwa wudhu dan salat lima waktu yang dilakukan oleh umat Muslim memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Berikut ini adalah rangkuman manfaat wudu dan shalat lima waktu dikaji secara ilmiah berdasarkan hasil penelitian terbaru.

1. Manfaat Wudhu Dikaji Secara Ilmiah

a. Manfaat secara umum

Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi (tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan.

Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban.
Bersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit.
Kalau kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman. Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.

Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-20,sebagaimana kita tahu jepang membutuhkan 100 tahun untuk membiasakan cuci tangan, kapanye2 cuci tangan juga sedang gencar2nya di media massa, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu. Luar Biasa!

b. Keutamaan Berkumur –kumur

Berkumur –kumur berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut.

Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.

c. Istinsyaq

Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan.
Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah.
Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yg berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Tidak diragukan lagi bahwa lubang hidung merupakan tempat yg rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu den melakukan istinsyaq (memasukan dan mengeluarkan air ke dan dari hidung di saat berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia akan bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yg lain

d. Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan

Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung. Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sanpai ke siku juga daat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yg ideal untuk berkembang biaknya bakteri.
Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita

e. Membasuh Kedua Telapak Kaki

Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu

2. Manfaat Shalat Lima Waktu Dikaji Secara Ilmiah

Didalam shalat terdapat berbagai gerakan-gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang. Yang setelah dikaji secara ilmiah gerakan-gerakan tersebut memiliki manfaat secara ilmiah bagi kesehatan tubuh kita.

Gerakan sholat

Dr.Bahar Azwar, SpB Onk, seorang spesiali bedah umum dan supersialis bedah onkologi dari FKUI/RSCM dalam bukunya mengatakan: 

Shalat dimulai dengan takbir.Bagi kesehatan ia adalah awal dari operasi gabungan yang disertai oleh semuasistem tubuh seperti pertahanan, aliran getah bening,pernapasan, pengembangan dan pengempisan paru, pencernaan, pijatan usus, kerangka, olahraga tulang dan otot, makanan, darah, penglihatan, mata yang dipusatkan, pendengaran, telinga, yang diistrahatkan, rohani yang diserahkan mutlak kepadanya, dan sistem lain sesuai dengan kodratnya”.
Seorang Doktor ahli saraf asal Amerika tertarik memeluk Islam setelah ia melakukan kajian saraf. Ia mengatakan terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Setelah melakukan kajian yang memakan waktu akhirnya ia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang melakukan sholat yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti kadar sembahyang 5 waktu yang diwajibjan oleh Islam.

Gerakan shalat mirip yoga

Menurut seorang ahli sufi, Prof Hazrat Syah Maqshud Ahadiq Angha, dalam kitabnya yang berjudul Al-Shalah, kelima sikap tubuh saat shalat mampu menyelaraskan aspekaspek pikiran (niat dan keinginan), kata-kata (pelafalan), dan tindakan, sehingga meningkatkan kesehatan dan penyembuhan dalam sebuah medan energi.

Sikap sujud mirip dengan sikap yoga yang disebut shashaungasana atau sikap kelinci. Gerakan menekankan jidat atau puncak kepala ke tanah secara berulang merupakan langkah strategis untuk mengaktifkan, merangsang, dan mengalirkan kelenjar pineal.

Kelenjar pineal adalah jendral bagi hormon-hormon lain yang menstabilkan dan memadu organ dalam berbagai proses fisiologis. Proses ini di antaranya kegiatan elektis pada sistem saraf pusat, kegiatan penggerak, siklus bangun atau tidur dan temperatur.

Kelenjar ini juga memproduksi sejumlah neurotransmitter, termasuk serotonin, dopamine, dan melatonin yang semuanya bertanggung jawab atas keseimbangan otak. Serotonin mengatur suasana hati, seperti juga endorfin mengontrol rasa sakit.

Dopamine merangsang temperatur dan metabolisme yang menambah tingkat energi, kesiagaan dan kemampuan mental. Melatonin menentukan siklus pola tidur dan paling banyak diproduksi di malam hari (paling sedikit di siang hari), puncaknya pukul 02.00 dinihari, ketika shalat tahajud berlangsung.

Posisi berdiri tegak juga memiliki arti khusus. Dalam yoga, sikap ini disebut tadasana atau sikap gunung (mountain pose). Dengan melatih berdiri tegak terus menerus secara benar akan memberi kekuatan pada paha lutut, leher dan pundak. Sikap gunung akan memperbaiki postur tubuh, sehingga tidak bungkuk dan menyeimbangkan pikiran.

Gerakan membungkuk (ruku) dalam yoga berfungsi untuk menenangkan ritme napas. Juga membuat panas tubuh meningkat. Sistem saraf yang berada di punggung dirangsang dengan gerakan ini, sehingga pikiran menjadi tenang. Gerakan ini bisa mengatasi insomnia dan sangat bagus dilakukan sebelum tidur.

Bila kita membungkuk benar-benar dan melakukan pernapasan dengan benar, maka dapat membantu mengurangi ketegangan di otot wajah. Wajah menjadi rileks karena seluruh darah dialirkan ke wajah. 

Berikut dibawah ini adalah gerakan salat dan manfaatnya bagi kesehatan.

a. Berdiri lurus

Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.

b. Takbir

Takbir merupakan latihan awal pernapasan, Paru-paru adalah alat pernapasan, Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung. Susunan ini didukung oleh dua jenis otot yaitu yang menjauhkan lengan dari dada (abductor) dan mendekatkannya (adductor). Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar.

c. Ruku

Dengan ruku’, memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher. Ruku’ juga mengempiskan pernapasan. Pelurusan tulang belakang pada saat ruku’ berarti mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku’ adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostat. Pelurusan tulang belakang akan mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanan kandung kemih oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan kemih. Getah bening (limfe) fungsi utamanya adalah menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah.

d. Sujud

Sujud Mencegah Wasir, mengalirkan getah bening dari tungkai perut dan dada ke leher karena lebih tinggi. Dan meletakkan tangan sejajar dengan bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher. Selain itu, sujud melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud. Selain itu sujud adalah manifestasi ketotalan kita dalam berpasrah diri kepada Allah, bahwa manusia adalah mahluk yang lemah, seorang hamba yang sudah bisa menikmati sholatnya, maka jiwanya dalam titik nol, dalam kondisi yang paling pasrah dan stabil, seseorang yang dilanda stres akan terlepas segala beban di jiwa dalam posisi ini.selain secara fisik otot2 leher yang kaku karena stres akan diulur, sehingga seorang hamba yang beriman dan pandai memaknai sholatnya tidak akan pernah dilanda keputusasaan (Stress)

e. Duduk antara 2 sujud

Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki jadi tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki mulai dari mata kaki sehingga pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita.

f. Salam

Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung.
Sholat Lebih Canggih dari Yoga “Apakah pendapatmu sekiranya terdapat sebuah sungai di hadapan pintu rumah salah seorang di antara kamu dan dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali. Apakah masih terdapat kotoran pada badannya?”. Para sahabat menjawab : “Sudah pasti tidak terdapat sedikit pun kotoran pada badannya”. Lalu beliau bersabda : “Begitulah perumpamaan sholat lima waktu. Allah menghapus segala kesalahan mereka”. (H.R Abu Hurairah r.a).

Sangat disayangkan tidak ada universitas yang berani atau sengaja mengembangkan teknik gerakan sholat ini secara ilmiah. Belum lagi manajemen yang terkandung dalam bacaan sholat. Seperti doa iftitah yang berarti mission statement (dalam manajemen strategi). Sedangkan makna bacaan Alfatihah yang kita baca berulang sampai 17 kali adalah objective statement. Tujuan hidup mana yang lebih canggih dibandingkan tujuan hidup di jalan yang lurus, yaitu jalan yang penuh kebaikan seperti diperoleh orang-orang shaleh seperti nabi dan rasul.

Ya, itulah beberapa manfaat yang telah ditemukan didalam wudu dan salat. Semoga dengan tau dan pahamnya kita terhadap manfaat wudu dan salat dikaji secara ilmiah dapat membuat kita lebih rajin lagi dalam beribadah. [berbagaisumber/adivammar/voa-islam]
Tag : ,

- Copyright © Islam dan Sains - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -